Jumat, 05 Oktober 2012

Hubungan Arsitektur Komputer dengan Kognisi Manusia


            Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang hubungan arsitektur komputer dengan kognisi manusia. Dan pertama-tama mari kita cari tau terlebih duhulu, apa sih pengertian arsitektur dan pengertian kognisi manusia?  

Arsitektur Komputer
 
       Arsitektur komputer adalah ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Menurut William Stalling arsitektur komputer  adalah berkaitan dengan atribut – atribut yang mempunyai dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Arsitektur komputer juga merupakan  konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. 

  
Tingkatan Dalam Arsitektur Komputer :
       Ada sejumlah tingkatan dalam konstruksi dan organisasi sistem komputer. Perbedaan paling sederhana diantara tingkatan tersebut adalah perbedaan antara hardware dan software.
  1. Tingkatan Dasar Arsitektur Komputer : Pada tingkatan ini Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini layer software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardware ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software.
  2. Multilayered Machine : Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai multilayered machine yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.
  3. Microprogrammed Layer : Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai multilayered machine yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.
  4. Machine Layer : Adalah tingkatam yang paling bawah dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin yang dapat diinterprestasikan secara langsung oleh hardware
  5. Operating System Layer : Mengontrol cara yang dilakukan oleh semua software dalam menggunakan hardware yang mendasari (underlying) dan juga menyembunyikan kompleksitas hardware dari software lain dengan cara memberikan fasilitasnya sendiri yang memungkinkan software menggunakan hardware tersebut secara lebih mudah.
  6. Higher Order Software Layer : Mencakup semua program dalam bahasa selain bahasa mesin yang memerlukan penerjemahan ke dalam kode mesin sebelum mereka dapat dijalankan. Ketika diterjemahkan program seperti itu akan mengandalkan pada fasilitas sistem operasi yang mendasari maupun instruksi-instruksi mesin mereka sendiri.
  7. Higher Order Software Layer : Adalah bahasa komputer seperti yang dilihat oleh end-user.
Sudah lebih tau kan mengenai arsitektur komputer?. Dan untuk selanjutnya kita akan membahas tentang kognisi manusia.
 
Kognisi Manusia 
           Istilah kognisi (Latin: cognoscere, "tahu", "untuk konsep" atau "mengenali") mengacu ke fakultas untuk memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah. Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami atau buatan, sadar atau tidak sadar. Sedangkan kognisi adalah kognisi manusia, Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir. Karya Plato dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari manusia itu sendiri. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan.
           Selanjutnya, menurut Howard (1983), teori kognisi, yang juga dikenal sebagai teori pemprosesan informasi, memiliki tiga asumsi sebagai berikut :
  1. Asumsi yang menyatakan bahwa antara stimulus dan respon terdapat rangkaian tahapan pemprosesan yang tiap tahapannya memerlukan jumlah waktu yang pasti.
  2. Asumsi yang menyatakan bahwa jika stimulus diproses melalui tahapan tersebut,maka dibentuk dan isi stimulus diasumsikan telah melalui sejumlah tahapan perubahan atau transformasi.
  3. Asumsi yang menyatakan bahwa setiap tahapan dari sistem pemprosesan memiliki kapasitas terbatas, dalam arti adanya batasan dalam jumlah pemprosesan yang dilakukan secara berkesinambungan. 
 
Pendekatan Kognisi :
Darlene V. Howard (1983), mengemukakan pandangan dari pendekatan kognisi dapat di kemukakan sebagai berikut :
  1. Pendekatan kognisi lebih menekankan cara mengetahui (knowing) dan bukan cara memberikan respon (responding). Pendekatan ini memiliki kecenderungan untuk menemukan cara ilmiah yang ditempuh proses mental seorang individu, dalam upayanya untuk memperoleh penguasaan (acquisition) dan pengaplikasian bukan pada hubungan stimulus respon tetapi pada apa yang terjadi dalam proses mental tersebut.
  2. Pendekatan kognisi lebih menekankan pada struktur mental atau pengorganisasian. Piaget menyatakan bahwa semua mahluk hidup dilahirkan dengan keahlian yang merupakan faktor pendorong dalam perkembangan kognisi.
  3. Pendekatan kognisi mempersepsikan individu sebagai mahluk yang aktif, konstruktif, berencana dan bukan mahluk pasif dalam menerima stimulus.  
 

Fungsi-fungsi kognisi:

1.  Atensi dan kesadaran : Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.

2.  Persepsi : Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.

3. Ingatan : Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.

4.   Bahasa : Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik

5.  Pemecahan masalah dan kreativitas : Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.

 

Model  kognitif information processing
Model  belajar  pemrosesan  informasi  yang sering disebut  model  kognitif information processing, merupakan gambaran dari proses kognisi manusia untuk mendapatkan informasi, yaitu:
  1. Sensory  atau  intake  register:  informasi  masuk  ke  sistem  melalui  sensory register,  tetapi  hanya  disimpan  untuk  periode  waktu  terbatas.  Agar  tetap dalam  sistem,  informasi  masuk  ke  working  memory  yang  digabungkan dengan informasi di long-term memory.
  2. Working memory: pengerjaan atau operasi  informasi berlangsung di working memory,  dan  di  sini  berlangsung  berpikir  yang  sadar.  Kelemahan  working memory  sangat  terbatas  kapasitas  isinya  dan memperhatikan  sejumlah  kecil informasi secara serempak.
  3. Long-term  memory,  yang  secara  potensial  tidak  terbatas  kapasitas  isinya sehingga mampu menampung seluruh  informasi yang sudah dimiliki peserta didik.  Kelemahannya  adalah  betapa  sulit  mengakses  informasi  yang tersimpan di dalamnya.

 

Hubungan Arsitektur Komputer dengan Kognisi Manusia

Dan selanjutnya yang akan kita bahas adalah hubungan antara arsitektur komputer, yang mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain yaitu dalam pengolahan informasi.  Perancang atau programmer harus tau bagaimana cara manusia untuk mendapat kan informasi. Manusia memperoleh informasi dari panca indera dan selanjutnya informasi tersebut diolah diotak manusia. Pengolahan informasi di otak manusialah yang disebut kognisi. Dengan mengetahui hal ini maka dibuatlah suatu rancangan bagaimana sistem kerja komputer atau Arsitektur Komputer sebagai suatu kombinasi antara pengolahan pusat dengan pengingat kontrol. Selanjutnya output dari komputer itu dapat diterima dengan baik oleh pengguna komputer.



Sumber  Referensi:
 Sumber  gambar:
  • http://dreamstime.com/
  • http://mediaberitabaru.blogspot.com/




Nama : Rizki Rahmasari

NPM   : 10509815

Tidak ada komentar:

Posting Komentar