Senin, 29 November 2010

PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSI ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

Kecerdasan emosi kini menjadi perhatian dan prioritas. Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasaan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Selain itu, kecerdasan emosi juga sangat penting dalam hubungan pola asuh anak dengan orang tua.

Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.

Hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, yang diterbitkan dalam sebuah sebuah buletin, Character Educator, oleh Character Education Partnership, dijelaskan tentang keberhasilan kecerdasan emosi terhadap keberhasilan akademik. Dalam penelitian tersebut, dijelaskan tentang peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukan penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik.

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN KECERDASAN EMOSI

Goleman (1995) menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasaan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Sementara Cooper & Sawaf (dalam Mutadin, 2002) menyatakan bahwa kecerdasan emosional untuk kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energy emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Howes & Herald (dalam Mutadin, 2002) menyatakan pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih untuk tentang diri sendiri dan orang lain.

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI

Perkembangan Emosi umur 0 - 1 tahun


• Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
• Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
• Mempunyai pola tidur yang teratur
• Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan orang dewasa
• Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan


Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun

• Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
• Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
• Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
• Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
• Mulai suka bermain pura-pura sendian
• Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
• Mengungkapkan emosi melalui mimik wajah


Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun

• Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
• Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
• Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
• Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
• Berintraksi dengan orang dewasa secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
• Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
• Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
• Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
• Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
• Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
• Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
• Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut

ASPEK DALAM KECERDASAN EMOSI

Usia 0 sampai dengan 5 tahun dikenal sebagai "The Golden Years", karena pada masa-masa ini seorang anak membentuk karakter, sifat serta kecerdasan baik intelegensia maupun kecerdasan emosional, yang mendasari sifat-sifat, pola pikir dan sudut pandangnya di usia-usia selanjutnya. Pada masa ini, orang tua mempunyai peran penting dalam memperkenalkan konsep kecerdasan, terutama kecerdasan emosi pada anak usia dini. Anak yang tidak diberi ruang untuk berkembang secara emosi dapat tumbuh menjadi pribadi yang sulit. Hal tersebut dapat terbawa terus hingga memasuki masa dewasanya. Pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan fisik yang harmonis menjadi cikal bakal pribadi anak yang sehat yang sangat dibutuhkan saat mereka tumbuh dewasa nanti.

Ada 4 aspek dalam kecerdasan emosi yaitu :
1. kesadaran diri,
2. kemampuan untuk mengelola diri,
3. kesadaran sosial dan
4. kemampuan untuk mengelola interaksi dengan lingkungan sosial.


Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kecerdasan Emosi Anak

Peran orang tua sebagai figur panutan menjadi sangat penting dalam memperkenalkan konsep kecerdasan emosi pada anak sejak dini. Menyampaikan hal-hal yang sifatnya abstrak pada anak usia dibawah 5 tahun tidak mudah, namun bukan berarti mustahil. Orang tua mempunyai peran penting dalam menyampaikan hal-hal abstrak tersebut sedini mungkin. Usahakan menggunakan bahasa yang mudah dicerna anak sehingga makna dari pesan uang ingin disampaikan dapat dicerna secara efektif. Selain itu, peran orang tua adalah sebagai “role model” atau panutan.

Salah satu hal yang paling efektif dalam peran orang tua dalam perkembangan emosi anak adalah cara mengekspresikan perasaan kepada anak. Belajar mengungkapkan perasaan dengan baik pada saat bahagia, sedih atau marah memberi contoh pada anak sehingga ia mudah mengungkapkan perasaannya kelak. Kecerdasan emosi memungkinkan individu sebagai pribadi yang sehat, karena mempunyai kemampuan lebih untuk mengekspresikan apa yang dipikirkan dan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan secara tulus. Cerdas secara emosi menjadi syarat utama untuk keberhasilan seseorang dalam lingkup pergaulan sosial.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1 Orang tua merupakan faktor utama dalam pengembangan kecerdasan emosi anak, karena tidak dapat dipungkiri keluarga mereka kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunianya..
2 Upaya dan peran orang tua dalam pengembangan kecerdasan emosi anak adalah : mengembangkan empati dan kepedulian anak, mengajarkan kejujuran dan integritas anak, menanamkan sikap kerja sama, melatih keberanian, mendidik anak dengan menggunakan kasih sayang, memanfaatkan rasa malu dan rasa bersalah.


Daftar Pustaka:
https://keluargasehat.wordpress.com/2008/04/02/kecerdasan-emosi-anak/
http://bayibalita.com/2010/07/peran-orang-tua-dalam-perkembangan-kecerdasan-emosi-anak/
http://www.mediasehat.com/konten1no104
Gottman,John; Joan, Declaire, 2003, Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang Memiliki Kecerdasan Emosional, Jakarta : PT. Gramedia
http://zainalrsktb.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar