Selasa, 28 September 2010

Ketergantungan Internet Bisa Menyebabkan Gangguan Jiwa

Seperti kita semua tahu dan mungkin rasakan, internet saat ini menjadi sesuatu yang sangat digemari. Banyak faktor yang membuat orang berhubungan dengan yang namanya internet. Ada yang sekedar iseng, ada yang mengoptimalkan untuk berbisnis, bahkan ada pula yang hanya sekedar berbagi informasi.

Keadaan ini semakin menjadi-jadi setelah semakin populernya situs jejaring sosial facebook. Sepertinya facebook telah menjadi gaya hidup baru. Hampir semua orang dari semua tingkatan usia mempunyai akun di facebook.

Tapi buat para netter yang telah ketergantungan online, ada sebuah penelitian yang kesimpulan akhirnya menyatakan bahwa internet bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa.

Dunia penelitian telah mendokumentasikan tingkat bahaya dari adiksi internet dimana penggunaan komputer yang berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, kata Lawrence Lam seorang ahli Epidemiologi perilaku di University of Sydney dan Children’s Hospitals di Westmead.

Di Yunani dan Amerika Serikat, studi menemukan bahwa 8 persen remaja dapat digolongkan sebagai pecandu komputer. Di China, dimana Dr. Lam membantu penelitian yang dilakukan baru-baru ini, tingkat adiktif dari penggunaan komputer mencapai 14 persen.

Dr. Lam mengatakan para peneliti belum sepakat mengenai apakah masalah ini akan diberi label sebagai kecanduan atau gangguan kesehatan mental. Tetapi kondisi ini diharapkan dapat masuk ke dalam buku Diagnostic and Statistical Manual and Mental Disorders edisi berikutnya yang digunakan oleh para professional ahli kesehatan mental sebagai referensi utama.

Dia mengatakan bahwa orang-orang yang memainkan game online seperti World of Warcraft, sangat rentan terhadap kondisi yang didefinisikan sebagai “tak terkendali dan merusak penggunaan internet”.

Dr. Lam mengatakan anak laki-laki 50% lebih rentan daripada anak perempuan. Dia mengatakan agar orang tua lebih mengamati perubahan pada anak-anak, mereka harus memperhatikan seberapa sering dan seberapa lama anak-anak online.

sumber : http://arulalmy.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar